Sebuah kota di eropa yang sangat terkenal selain london apa? kalo aku taunya paris. karena kota itu adalah salah kota di eropa yang selalu aku idamkan. gak taulah alasan yang jelas kenapa aku selalu bilang kalo aku pengen banget pergi ke sana. mungkin saja karena aku terlalu cinta dengan
bahasanya. toh di canada juga make bahasa perancis dan kenapa aku gak pengen pergi ke sana. mungkin karena aku lebih dulu tau perancis ketimbang canada.
setelah aku berhasil menguasai bahasa perancis yang walaupun hanya percakapan sehari-hari, aku gak pernah berhenti untuk mencari tau semua tentang ibu kota negara perancis, kota mode itu. mulai dari museumnya, sekolahnya, universitasnya, tempat liburannya, sampai masjid yang berada di tengah kota paris.
namanya grande mosquee de paris. kalo dalam bahasa indonesia sama aja kayak masjid agung. masjid yang terletak di Place du Puits-de-l’Ermite ini terlihat indah karena konsep bangunannya seperti bangunan di kota marrakesh, maroko selatan. masjid ini juga terinspirasi oleh masjid al-hambra, spanyol.
Grande Mosquée de Paris terletak di 5th arrondissement, merupakan masjid terbesar di Perancis dan ketiga terbesar di Eropa, dibangun pada tahun 1922, sebagai tanda terima kasih, dan menghormati negara-negara Afrika Utara Muslim, yang telah membantu Perancis selama Perang Dunia I, di mana hampir 100.000 tewas dalam pertempuran.
menara masjid ini tingginya 33 meter berbentuk segi empat yang dilapisi keramik hijau toska mengadopsi kaidah mazhab maliki. Untuk menuju ke dalam kompleks Masjid Raya Paris, pengunjung harus melalui pintu gerbang utama. Setelah melewati pintu gerbang ini, pengunjung akan melihat sebuah lapangan yang cukup luas yang dikenal dengan nama La Cour d'Honneur. La Cour dHonneur dilengkapi dengan taman bergaya Spanyol-Maroko bercorak Andalusia.
Di tengah-tengah lapangan ada sebuah sumur dan tidak jauh dari sumur itu, ada sebuah bangunan yang pada masa awal berdirinya masjid ini merupakan tempat pemandian umum bagi orang-orang Muslim Maroko. Keberadaan bangunan pemandian umum ini merupakan salah satu ciri khas dari komplek bangunan masjid pada masa kejayaan Islam.
Di bagian kiri La Cour d'Honneur, terdapat ruang pertemuan utama yang diapit oleh dua paviliun. biasanya ruang pertemuan utama itu digunakan untuk berbagai macam pertemuan dan juga tempat kuliah bahasa Arab. ada juga perpustakaan yang dikhususkan untuk Lembaga Agama Islam.
Ruang shalatnya juga tidak kalah menarik. tidak seperti masjid-masjid yang lain, untuk sampai ke ruang shalat, kita harus melalui sebuah pintu yang terbuat dari puluhan potongan kayu yang sudah dipahat. Di bagian tengahnya, terlihat beberapa tiang yang menopang kubah dari kayu cedar yang merupakan hasil pahatan tangan. Tiang-tiang tersebut membentuk formasi segi delapan. di dalamnya, terdapat dua buah mimbar untuk tempat imam berkhotbah di hari Jumat atau hari raya Islam. sungguh bangunan masjid yang megah yang berada di tengah-tengah salah satu kota terkenal di Eropa. kalau dilihat dari lura memang terlihat kecil dan sempit. tapi setelah masuk dan mengelilingi setiap sudutnya. bangunan masjid ini memiliki keunikan tersendiri yang jarang sekali ada di Indonesia. bangunan masjid yang terlihat dari atas. terlihat kecil tapi sangat besar kalau sudah menikmati di dalam
gambar di atas adalah salah satu sudut untuk mengerjakan ibadah shalat lima waktu
